‎Managemen HRD PT FCC Indonesia Klarifikasi Pernyataan Kontroversial: “Tidak Ada Niat Melecehkan Warga Karawang”, Dan siap Hadapi Proses Hukum

Header Menu


SELAMAT BERKUNJUNG KE LAMAN MEDIA ONLINE - KABARMEDIA NEWS - BERIMBANG & TERPERCAYA

‎Managemen HRD PT FCC Indonesia Klarifikasi Pernyataan Kontroversial: “Tidak Ada Niat Melecehkan Warga Karawang”, Dan siap Hadapi Proses Hukum

Jumat, 25 Juli 2025

KARAWANG|mediakabarnews.com.‎Menyusul viralnya cuplikan video pernyataan yang dinilai menyinggung warga Karawang, Manajer HRD PT FCC Indonesia, Oktav Andriansah, menggelar konferensi pers untuk memberikan klarifikasi dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Acara berlangsung di Lapak Kopi dan dihadiri oleh perwakilan masyarakat, termasuk Hairani dari Desa Wadas, Ketua Karang Taruna Desa Wadas, Pupu, serta sejumlah rekan dari pihak perusahaan.
‎Dalam pernyataannya, Oktav menyatakan bahwa video yang beredar telah diambil di luar konteks dan tidak mencerminkan maksud sebenarnya. Ia menegaskan tidak memiliki niat sedikit pun untuk merendahkan atau mendiskreditkan warga Karawang.
‎“Saya, Oktav Andriansah, selaku Manajer HRD PT FCC Indonesia, menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang timbul akibat potongan video pernyataan saya yang tersebar di luar konteks. Saya tegaskan, tidak pernah ada niat untuk melecehkan atau merendahkan warga Karawang,” ujarnya.
‎### Soal Rekrutmen Tenaga Kerja: Klarifikasi Proses dan Alasan
‎Menanggapi isu rekrutmen tenaga kerja dari luar Karawang, Oktav menjelaskan bahwa lonjakan kebutuhan karyawan pada periode Mei–Juni 2025 membuat perusahaan perlu melakukan perekrutan dalam waktu cepat. Namun, karena lokasi rekrutmen yang biasa digunakan di Disnaker sedang digunakan untuk program *job fair*, perusahaan harus mencari alternatif lain.
‎“Langkah awal kami lakukan perekrutan di SMK Negeri 1 Karawang dan menjangkau wilayah sekitar melalui Karang Taruna dan Pemdes Wadas. Namun karena jumlah pelamar belum mencukupi, kami perluas ke SMK lain termasuk SMK Cikini di KIIC dan sejumlah sekolah di Bandung,” jelasnya.
‎Oktav membantah adanya diskriminasi dalam proses rekrutmen. Ia memaparkan bahwa saat ini sekitar 69 persen dari total 1.700 karyawan PT FCC Indonesia merupakan warga Karawang. Proses rekrutmen juga selalu dilakukan melalui koordinasi dengan tokoh masyarakat lokal seperti Kepala Dusun dan pengurus Karang Taruna.
‎“Banyak karyawan asli Karawang yang kini menduduki posisi strategis di perusahaan. Tidak ada unsur diskriminasi dalam kebijakan kami,” tegasnya.
‎### Respons terhadap Laporan ke Polisi
‎Ketika ditanya soal laporan ke Polres Karawang yang menudingnya melakukan pelecehan dan pernyataan berbau rasis, Oktav menyatakan siap mengikuti proses hukum.
‎“Sebagai warga negara yang taat hukum, saya siap memberikan penjelasan jika dipanggil oleh pihak kepolisian. Namun, saya tidak berencana melakukan pelaporan balik kepada pihak mana pun,” tutupnya.
‎Dengan klarifikasi ini, Oktav berharap situasi dapat kembali kondusif dan hubungan baik antara perusahaan dan masyarakat Karawang dapat terus terjaga demi kelancaran operasional dan keberlanjutan kerja sama.(Red)